![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcmKKzfRPsfn9DgNoCdfzx6xl5PXqYeKRQ23LD22LNnsz9L6Ec7wnZlu29PTIM57XqqpskNN6pEf3o7bUTgcu5bomll7RFWp8wDFuoiabccPUeMyZZ58qrSEiBi9HiNnyX9gKVvOklRayk/s200/wortel_sm_200_200.jpg)
Pembuatan
krupuk wortel dilakukan warga Kampung Kayu Manis, Desa Sukatani,
Cipanas, Cianjur. Dengan alat-alat yang masih manual ibu-ibu yang
tergabung dalam PEKKA mengolah adonan wortel yang sudah siap dimasak dan
dijual ke para pemesan.
Proses
pembuatan krupuk wortel ini terbilang mudah. Ibu-ibu yang menjadi
kepala keluarga ini membeli wortel dari para petani wortel yang tak jauh
dari tempat usaha mereka dengan harga Rp750 per kilonya. Setelah wortel
dipetik, kemudian dibersihkan kulitnya lalu wortel dihaluskan
menggunakan blender.
Setelah
wortel terlihat halus, selanjutnya dipanaskan kemudian dimasukkan ke
dalam adonan terigu dan dicampur dengan bumbu dapur, seperti bawang
putih, ketumbar dan garam. Setelah itu, adonan wortel ini dibentuk
seperti bulatan. Sebelum dijemur, adonan ini terlebih dahulu
diiris-iris. Agar kerupuk nantinya garing saat dimasak krupuk harus
benar-benar kering saat dijemur.
Krupuk
yang sudah kering kemudian digoreng dan dimasukkan ke dalam plastik
sesuai ukurannya. Krupuk ini dijual seharga Rp3.000 per ons dan Rp10
ribu per dua kilogram. Saat ini, kata penggagas kerupuk wortel Ida,
ibu-ibu tersebut juga sudah mempunyai konsumen tetap di swalayan dan
warung-warung yang ada di Jawa Barat, seperti di Bandung, Subang,
Karawang, Sukabumi, Bogor dan Tasikmalaya.
Omzet
naik-turun, tergantung musim. Pada musim hujan omzet mereka menurun.
Kerupuk yang mereka buat keras saat dimasak karena tidak adanya panas
matahari saat penjemuran. Namun, usaha pembuatan kerupuk wortel ini
masih sangat menjanjikan. Rencananya, usaha krupuk wortel ini juga mulai
dipasarkan ke Jawa Tengah.
Kerupuk
merupakan jenis makanan kering sangat populer di Indonesia, mengandung
pati cukup tinggi dibuat dari bahan dasar tepung tapioka. Kerupuk yang
bahan bakunya merupakan tepung berpati dapat diperkaya dengan protein
semisal kerupuk ikan dan kerupuk udang. Sumber protein selain diperoleh
dari hewani juga dapat diperoleh dari bahan nabati. “Sekarang banyak
masyarakat yang menganut pola hidup “vegetarian”, maka kami mencoba
memenuhi masyarakat yang “vegetarian” pada khususnya dan masyarakat
umum, demikian dikatakan Zuni Widiyanto pengrajin krupuk warga kampung
Celeban mengawali kisahnya kepada koran ini.
Berawal
dari hal itu dengan berbagi literatur, Widiyanto pelaku Usaha Rumah
Tangga di bidang makanan dan memiliki izin produksi dari Dinas
Kesehatan, mengenalkan kerupuk olahannya yang mengandung sumber protein
nabati berupa kerupuk wortel. “Wortel mudah didapat di pasaran dan kaya
dengan vitamin A yang baik untuk pertumbuhan tulang, mata, rambut, kulit
dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi”, katanya.
Lebih
lanjut Widiyanto menjelaskan bahan dan proses pembuatan kerupuknya.
Bahan untuk pembuatan kerupuk wortel antara lain tepung tapioka, tepung
terigu, air, garam, bawang putih dan wortel. Tidak perlu menggunakan zat
pewarna atau pengawet. Pengolahannya melalui proses pembuatan adonan,
karena menggunakan bahan wortel yang berbau lengur (jawa), maka sebelum
proses pencetakan adonan wortel harus direbus dahulu selama 15 menit,
untuk mengurangi bau dan mempertahankan warna. Selanjutnya proses
pengukusan dilakukan selama 30 menit dan tergantung suhu pemanas.
Kemudian dilakukan pendinginan, terus pemotongan bisa dilakukan dengan
manual maupun pakai mesin pemotong. Kemudian pengeringan dilakukan
dengan alat maupun pakai panas matahari, sortasi, dan pengemasan.
“Selama
proses pembuatan kerupuk wortel, limbah yang dihasilkan tidak banyak
dan tidak membahayakan karena hanya menyisakan kulit wortel. Air sisa
rebusan wortel tidak meninggalkan limbah kimia karena memang tidak
menggunakan bahan kimia”, ungkapnya. Harapannya, produk kerupuk wortel
ini dapat menambah keanekaragaman kerupuk yang sudah ada dan dapat
diterima masyarakat dan dapat memberdayakan masyarakat sekitar Celeban,
Tahunan, Umbulharjo.
Kerupuk
Wortel “SETIA RASA“ Zuni Widiyanto, Alamat: Celeban UH 3/452 Rt.22/05
Yogyakarta 55167 atau Telpon:(0274) 6524831 / 081931778234. (fn/cp/mj)
Sumber: http://www.suaramedia.com
0 komentar :
Posting Komentar