JAKARTA - Menteri Perekonomian (Menko) Hatta Rajasa
ingin membuat terobosan pembatasan dan pengendalian BBM bersubsidi
melalui peranan dari sistem IT.
"Coba lihat ada satu perusahaan namanya AKR perusahaan nasional kita, itu dia mengisi pom bensin, saya lihat sendiri, langsung tercatat plat nomornya, Nanti dia kalau mau ngisi kembali tidak bisa keluar, Itu pengendailan melalui teknologi," ujar Hatta Rajasa, di kantornya, Jakarta (25/10/2012).
Hatta pun mengimbau agar PT Pertamina (Persero) dapat melakukan terobosan ini. Karena dinilai bermanfaat untuk kendaraan yang mondar mandir mengisi itu bisa terdata. "Saya tahu persis, melihat truk yang ngisi, besar truknya, isi lalu pergi, tidak lama isi lagi," ujarnya.
Hatta menjelaskan, ini langkah kongkrit agar pembatasan dan pengendalian itu dapat dilakukan. Apabila tidak, maka disparitas harga akan terlalu jauh.
"Saya pernah mengatakan satu kendaraan yang 30 liter sehari, 120 ribu negara subsidi mobil itu. Padahal kita berikan BLT dulu Rp100 ribu per bulan, gegernya minta ampun. Sekarang 120 ribu disubsidi langsung kepada orang yang tidak perlu disubsidi, adil enggak? Ini yang harus kita kendalikan," pungkas Hatta. (ade)
"Coba lihat ada satu perusahaan namanya AKR perusahaan nasional kita, itu dia mengisi pom bensin, saya lihat sendiri, langsung tercatat plat nomornya, Nanti dia kalau mau ngisi kembali tidak bisa keluar, Itu pengendailan melalui teknologi," ujar Hatta Rajasa, di kantornya, Jakarta (25/10/2012).
Hatta pun mengimbau agar PT Pertamina (Persero) dapat melakukan terobosan ini. Karena dinilai bermanfaat untuk kendaraan yang mondar mandir mengisi itu bisa terdata. "Saya tahu persis, melihat truk yang ngisi, besar truknya, isi lalu pergi, tidak lama isi lagi," ujarnya.
Hatta menjelaskan, ini langkah kongkrit agar pembatasan dan pengendalian itu dapat dilakukan. Apabila tidak, maka disparitas harga akan terlalu jauh.
"Saya pernah mengatakan satu kendaraan yang 30 liter sehari, 120 ribu negara subsidi mobil itu. Padahal kita berikan BLT dulu Rp100 ribu per bulan, gegernya minta ampun. Sekarang 120 ribu disubsidi langsung kepada orang yang tidak perlu disubsidi, adil enggak? Ini yang harus kita kendalikan," pungkas Hatta. (ade)
0 komentar :
Posting Komentar